Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia

Tingkatkan Jumlah Lektor Kepala dan Guru Besar, BPSDM UMS Gelar Pelatihan Pengusulan Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen

Sebanyak 94 dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengikuti kegiatan Pelatihan Pengusulan Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen secara daring yang diselenggarakan oleh BPSDM UMS, pada hari Selasa, 20 Januari 2021. Sebagian besar dosen yang ikut dalam kegiatan ini adalah dosen yang siap berproses untuk mengajukan jabatan Lektor Kepala dan Profesor .

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Prof. Dr. Budi Murtiyasa, M.Kom. Selaku Kepala Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) UMS dalam sambutannya beliau menyampaikan tentang tahapan-tahapan dan strategi pengembangan dosen UMS dari mulai masuk menjadi dosen sampai memperoleh jabatan tertinggi yaitu Profesor atau Guru Besar. “Idealnya hanya butuh waktu 12 tahun untuk memperoleh jabatan Profesor atau Gur Besar “ Kata Prof. Dr. Budi Murtiyasa, M.Kom. beliau berharap setelah mengikuti kegiatan ini seluruh peserta segera memproses usulan Lektor Kepala atau usulan Profesor.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber pertama adalah Prof. Dr. apt. Muhammad Da’i, M.Sc. beliau adalah Wakil Rektor 1 Universitas Muhammadiyah Surakarta dan anggota Tim Penilai Angka Kredit LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah. Beliau menyampaikan materi tentang publikasi ilmiah, kapasitas akademik dosen dan reputasi institusi.

Narasumber kedua adalah Ir. Waluyo Adi Siswanto, M.Eng., Ph.D. Kabid. Peningkatan Mutu Publikasi Ilmiah Lembaga Pengembangan Publikasi Ilmiah dan Buku Ajar LPPI UMS. Beliau menyampaikan tentang teknis-teknis bagaimana cara memilih jurnal yang baik hingga bagaimana cara sukses menembus jurnal internasional bereputasi.

Narasumber ketiga dari Tim BPSDM yang diwakili oleh Tri Widayatno, S.T., M.Sc., Ph.D. Kabag Pengembangan SDM Biro Pengembangan SDM UMS. “ BPSDM siap mefasilitasi secara penuh terkait hal teknis penguslan Lektor Kepala dan Profesor baik dari segi pemberkasan dokumen hingga sampai upload di sistem LLDIKTI VI, para dosen diminta hanya fokus pada publikasi saja “ ungkap beliau. (@3)